campuran-gomars
solo punya: MENELADANI NABI

Kamis, 26 Januari 2012

MENELADANI NABI

CARA MENELADANI NABI MUHAMMAD SAW, Kita semua pasti ingin sukses dalam hidup, berhasil mencapai cita-cita, mempunyai karya-karya monumental dan menjadi sebutan baik bagi generasi berikut. Dan manusia yang paling sukses dalam hidupnya, paling berpengaruh dalam sejarah umat manusia, spektakuler keberhasilannya dalam membangun peradaban dan membina generasi terbaik sepanjang zaman, sangat sempurna kepribadiannya dalam segala aspek keidupan, monumental dan abadi karya-karyanya, sangat besar jasanya bagi kemanusiaan, luar biasa prestasinya, dan bersih hidupnya, adalah nabi mulia Muhammad Shallallhu ‘alaihi wasallama.

Maka bersyukurlah kita kehadirat Allah atas anugerah agung ini, keteladanan yang sempurna dan utama, hingga kita tidak perlu lagi meraba-raba mencari figur ideal dalama hidup. Berfigur kepada manusia lainnya sering berakhir dengan kekecewaan, karena kalaupun dalam beberapa hal mereka berprestasi, akan kita temukan dalam segi kehidupan lain mereka sebagai pecundang. Sukses menjadi pemimpin, berantakan rumah tangganya, luas wawasannya, jeblok ibadahnya, sukses ekonominya, bobrok akhlaqnya dan sebagainya. Beda dengan Rasulullah SAW yang seluruh sudut dan segi kehidupannya indah bercahaya, cermin agung bagi ummat manusia “ Sungguh bagimu dalam diri Rasulullah itu ada tauladan yang baik, yaitu bagi orang yang mengharapkan (keridhaan ) Allah, hari akhir serta banyak berdzikir kepada Allah “. ( al-ahzab : 21 )

Beliau adalah tauladan utama yang Allah memujinya sebagai pemilik akhlaq agung, yakni akhlaq al-Qur’an yang sudah menyatu dalam kepribadian, seluruh aktifitas, pola fakir hingga nafas beliau serba qur’ani, al-Qur’an hidup, al-Qur’an yang berjalan-jalan di tengah-tengah kehidupan manusia, hasil didikan Allah sendiri, seperti yang beliau sabdakan “ Tuhanku telah mendidikku dengan sebaik-baik pendidikan “.

Beliau adalah pemuda yang simpati, cerdas, mandiri dan ulet. Beliau juga pedagang yang jujur dan tekun, pendidik yang brilian, kepala rumah tangga yang istimewa, jendral perang yang genius dan berani, da’I yang berhasil dan juga kepala negara yang ideal. Karena itu tidak ada alasan bagi kita untuk tidak meneladani beliau.

Memahami sirah kehidupan nabi sangat penting bagi kita, karena bagaimana mungkin akan bisa meneladani, tanpa mempelajari perjalanan hidupnya yang mulia. Siarh nabawiah berbeda dengan tarikh, tarikh lebih menitikberatkan pada penyebutan peristiwa-peristiwa penting, nama tempat, tokoh, waktu kejadian dan semisalnya, sedang kajian sirah nabawiah lebih mengutamkan pengambilan ‘ibrah, hikmah, pelajaran dan nasehat-nasehat dalam kehidupan, dakwah dan perjuangan nabi.

Kajian sirah nabi akan memberikan bimbingan efektif kepada kita dalam memahami ajaran Islam yang komplit dan komplek ini. Kajian sirah nabi diibaratkan seperti ma’alimfiththoriq ( rambu-rambu jalan ), bila kita memasuki sebuah kota metropolitan tanpa petunjuk peta dan rambu, mungkin hanya akan berputar-putar tanpa tujuan yang jelas.

Kajian sirah nabi juga akan menumbuhkan mushahabah ruhiah kita bersama Nabi. Meskipun berjarak waktu dan tempat yang jauh, kita bisa menyertai beliau dalam kecintaan, ghirah Islamiyah, akhlaq dan perjuangan, dengan harapan kita bisa bergabung dibawah bendera beliau baik dalam perjuangan dakwah di dunia maupun kelak saat hari kebangkitan di akhirat.
Tentunya kajian sirah nabi ini harus diiringi dengan kajian sunnah, berdasarkan riwayat yang tsiqoh. Bukan sebagai kajian yang mandiri dan terlepas dari riwayat, yang nantinya bisa hanyut terlalu jauh oleh subyektifitas kita dalam menafsiri kehidupan nabi, tanpa landasan yang ma’tsur. Akibatnya sunnah dilupakan, yang diagungkan justru tafsir dan ta’wil sirah beliau.

Dr. Musthofa Assiba’I menjelaskan bahwa diantara  keistimewaan sirah nabi kita adalah  :
  1. Kejernihan dna kemurnian sumbernya, berdasarkan riwayat yang falid dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Ketidak murnian sumber akan menumbuhkan keragu-raguan untuk mengambilnya.
  2. Kelengkapan periodisasi kehidpulan nabi dari sejak lahir hingga wafatnya, semua terekam dengan jelas dan komplit.
  3. Gambaran perjalanan hidup seorang manusia yang dimulyakan Allah dengan missi kerasulan, bersih dari khurofat, mitos dan takhayul, dengan demikian tidak ada halangan bagi  kita untuk meneladaninya.
  4. Cakupannya yang komplet dan luas terhadap segala aspek kehidupan nabi Muhammad.
  5. Perjalanan hidup yang membuktikan kebenaran risalah beliau, menggambarkan perjalanan hidup seorang rasul yang berdakwah dengan gigih, berjuang dengan sabar, ulet, menggapai kemenangan-demi kemenangan dengan ikhtiar dan tawakkal yang indah.
Salah satu kunci keberhasilan Rasulullah adalah sifat-sifat utama yang beliau miliki sejak masa anak-anak. Beliau tidak pernah tercatat berdusta atau mencederai amanah, hingga masyarakat mengenalnya sebagai al-amien ( yang dapat dipercaya ), suka menyambung tali silaturrahim, menghormati dan menjamu tamu, berkata benar, serta membela orang lemah dan tertindas, yang semua itu mencerminkan keluhuran budi.

Kejujuran beliau diakui bahkan oleh para lawannya, inilah kesaksian yang paling kuat, kesaksian yang datang dari musuh. Beliau jujur dan benar bukan hanya dalam masalah-masalah serius, tetapi juga dalam bercanda. Kebenaran ( shidq ), beliau buktikan dalam ucapan, niat, ‘azimah, perbuatan maupun dalam beragama. Pesan beliau “ iman seseorang tidak akan lurus, sebelum hatinya lurus, dan hati akan tetap bengkok bila lisan tidak jujur“, “Berjanjilah kepadaku untuk meninggalkan dusta, bila engkau ingin menjadi muslim yang baik” begitu pesan beliau kepada pemuda yang suka maksiat dan ingin tobat. Memang kejujuran adalah pangkal kebaikan, orang yang masih punya kejujuran insya Allah bisa diarahkan menjadi baik, namun bila kejujuran sudah sirna, kejelekan yang akan menjadi buahnya. Kejujuran adalah mata uang yang berlaku sepanjang zaman. Kejujuran adalah aset anda yang sangat mahal, lebih berharga dari uang, jabatan bahkan ilmu yang anda miliki.

Nabi kita sangat dapat dipercaya, kalau beliau menyuruh atau menganjurkan umatnya untuk melakukan sesuatu, beliaulah yang pertama mengerjakannya, paling konsisten melaksanakan ajarannya. Beliau menjadi contoh, bukan sekedar memberi contoh. Ketika menganjurkan ummatnya untuk banyak beribadah, belilaulah orang yang paling kuat ibadahnya, ketika menggerakkan semangat infaq, beliau yang mengorbankan seluruh fasilitas duniawinya untuk Allah. Sehingga dalam diri nabi orang mendapatkan keserasihan antara ucapan dan perbuatan, teori dan realita, anjuran dan teladan. Itulah makna amanah.

Sebelum berhasil membangun masyarakat, nabi terlebih dahulu membangun kredibelitas pribadinya. Itulah fondasi pertama keberhasilan dalam perjuangan hidup. Mereka yang cacat kepribadiannya akan menemui banyak hambatan dan kesulitan untuk membangun karirnya, menjalin mitra bahkan mendapatkan pekerjaan. Marilah dalam meneladani nabi, kita awali dengan membangun citra kepribadian yang luhur, senantiasa memegang kejujuran dan memelihara kepercayaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar