Kapolda Sulut, Brigjen Pol Drs Carlo Tewu, telah memerintahkan untuk menjemput paksa wanita pelaku video panas Jilatan ST Polda Sulut yang melibatkan AKBP ST sebagai lawan mainnya.
Hal ini menyusul tidak diindahkannya panggilan yang dilayangkan penyidik kepada wanita berinisial S alias Sandra tersebut.
Demikian disampaikan Kapolda Sulut melalui Kabid Propam, AKBP Set Lumowa SIK MSi. “Kapolda sudah memerintahkan Ditreskrimsus untuk menjemput paksa wanita itu,” ujar Lumowa, baru-baru ini.
Menurut Lumowa, penyidik telah melayangkan tiga kali surat panggilan untuk memberikan keterangan. Namun sayangnya Sandra mangkir dari panggilan tersebut. “Sudah tiga kali surat panggilan tapi dia mangkir,” ungkapnya. Kata mantan eks Kapolres Bolmong ini, Polisi kini sedang mencari tahu lokasi tempat berdomisilinya perempuan itu. Ditengarai, wanita berumur 40-an ini memiliki dua alamat masing-masing di Batam dan Singapura.
Seperti diketahui, video yang berlabel Jilatan ST Polda Sulut ini beredar di situs you tube sekitar 27 Juli silam. Video ini berdurasi 15 menit 15 detik dan di-upload oleh seorang yang berinisial “isetanful”. Namun belakangan video itu sudah diblokir.
Informasi yang berhasil dirangkum, rekaman video tanpa sensor itu dilakukan di salah satu hotel di Jakarta, sekitar tiga hingga empat tahun lalu. Dimana saat itu ST sedang mengkuti pendidikan dan bertemu dengan Sandra.
Diketahui, Sandra adalah teman sekolah dari ST. Keduanya juga berdomisili di salah satu Kecamatan di Kabupaten Minut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar